Tuesday 28 February 2012

Ya Rasulullah , Ya Habiballah !


Kenanganmu bak gelombang dilaut
Tak putus gemuruh taut bertaut
Laut abadi, dalam, luas tak surut
Berenanglah mandilah wahai pengikut
Percikannya pun menghapus kemelut
...
Laut itu laut sang nabi
Laut dari segala laut kenabian
Laut yang tetesannya slalu dinanti
Oleh laut-lautan akhlak kerosulan
Laut ini kebanggaan sang bumi
Membuat iri langit nun tinggi

Laut itu kaulah duhai nabiyyurohmah
Kau nan memperangahkan sejarah

Kau yang letih dijerkah
Dilontar oleh batu dan berdarah
Namun berdoa seraya mengusap luka
"Ya Allah beri hidayah kaumku
sesungguhnya mereka tak tau"

Kau yang diludahi dan dimaki
Oleh jiran sendiri setiap kau lalui
Ia pun sakit jua sukar terobati
Kaulah kasih awal yang mengunjungi

Kaulah yang mengganjal perut dengan batu
Tersenyum ringan berkata
"telah empat hari tiada sesuatu masuk dalam perutku"

Kaulah pemberi makan si yahudi renta buta
Suap demi suap dari tangan kasih dan cinta
Terhadap Yahudi pikun memaki tanpa merasa
Junjunganku abu bakar coba menggantikannya
Namun satu suapan pertama yahudi buta bertanya
"kau bukan yang menyuapiku seperti biasa..
aku tahu dari tangan lembutnya ...
dari lapang dadanya ...
dari halus belainya...
kau bukan, bukan dia...
katakan, mana, mana dia yang selalu kumaki namun tiada suara
pasti bukan kau, kerna kau nampak kesal dengan ku"

Junjunganku abu bakar berkata dengan lirih
"wahai orang tua..
yang menyuapi mu dulu telah wafat
Dialah muhammad nabi kami
yang kamu cela kau benci
dia yang mengusapmu.......
dia yang menyuapimu
dia yang tak pernah berkata "mengapa kau cela aku..."

ASSALAMU'ALAIKA AYYUHANNABIYYU
WAROHMATULLAHI WA BAROKATUHU

No comments:

Post a Comment